Cara Mengatasi Hipertensi atau Tekanan Darah Tinggi Hipertensi atau disebut darah tinggi adalah kondisi dimana tekanan darah lebih dari 140/90 mmHg dalam 2 waktu pengukuran yang terpisah.
Apa itu HIPERTENSI?
[caption id="attachment_1674" align="aligncenter" width="800"] Apa itu HIPERTENSI[/caption]Kondisi ini dapat menjadi berbahaya karena jantung dipaksa memompa darah lebih keras ke seluruh tubuh hingga bisa menyebabkan berbagai macam komplikasi Kesehatan yang membahayakan nyawa jika dibiarkan. Bahkan, gangguan ini dapat menyebabkan peningkatan risiko terjadinya berbagai penyakit seperti penyakit jantung, stroke, gagal ginjal hingga kematian.
Bagaimana cara mengukur Tekanan Darah?
[caption id="attachment_1676" align="aligncenter" width="1024"] Bagaimana cara mengukur Tekanan Darah[/caption]Tekanan darah dibagi menjadi 2 yaitu tekanan darah sistolik dan tekanan darah diastolik.
Tekanan darah sistolik adalah tekanan saat jantung memompa darah ke seluruh tubuh. Sedangkan tekanan diastolic adalah tekanan saat otot jantung relaksasi (sebelum kembali memompa darah).
Dalam pencatatannya, tekanan darah sistolik ditulis lebih dahulu dari tekanan darah diastolik dan memiliki angka yang lebih tinggi. Menurut perkumpulan dokter jantung di Amerika Serikat (AHA), pada tahun 2017 tekanan darah diklasifikasikan sebagai berikut :
- Normal : 120/80 mmHg
- Meningkat : Antara 120-129 untuk tekanan sistolik dan >80 mmHg untuk tekanan diastolic
- Hipertensi tingkat 1 : 130/80 mmHg - 139/89 mmHg
- Hipertensi tingkat 2 : ≥ 140/90 mmHg
Penyebab Hipertensi
- Faktor Keturunan
- Makanan yang mengandung garam tinggi
- Usia
- Kehamilan
- Olahraga
- Obesitas
Gejala Hipertensi
Pada umumnya hipertensi tidak disertai dengan gejala atau keluhan tetapi keluhan tidak spesifik pada hipertensi adalah
- Sakit kepala (pusing)
- Vertigo
- Rasa tidak nyaman pada dada seperti jantung berdebar-debar, rasa sakit di dada, sesak nafas
- Gelisah
- Penglihatan kabur
- Mudah lelah
- Kaki bengkak
- Tekanan darah lebih dari 140/90 mmHg
TETAPI….!
Tidak selalu muncul gejalanya, NAMUN harus tetap WASPADA dan selalu cek tekanan darah anda secara RUTIN. Jika tidak ditangani dapat mengakibatkan :
- Stroke
- Serangan Jantung
- Gagal Ginjal
Komplikasi
Cara Mengatasi Hipertensi
[caption id="attachment_1677" align="aligncenter" width="724"] Cara Mengatasi Hipertensi[/caption]Perubahan gaya hidup untuk menurunkan tekanan darah dapat terlihat dampaknya dalam beberapa minggu. Beberapa Cara Mengatasi Hipertensi yang dapat dilakukan adalah :
- Konsumsi makanan yang sehat, rendah lemak dan gizi seimbang
- Kurangi konsumsi garam
- Aktif berolahraga
- Menjaga berat badan ideal
- Berhenti merokok
- Hindari konsumsi minuman keras
- Hindari konsumsi minuman kaya akan kafein
- Melakukan terapi relaksasi seperti yoga atau meditasi
PATUH
P : Periksa kesehatan secara rutin dan mengikuti anjuran dokter
A : Atasi penyakit dengan pengobatan yang tepat dan teratur
T : Tetap diet dengan gizi seimbang
U : Upayakan aktivitas fisik dengan aman
H : Hindari asap rokok, alcohol dan zat karsinogenik lainnya
Pengobatan
Beberapa pasien hipertensi diharuskan mengkonsumsi obat hipertensi (penurun tekanan darah) seumur hidup guna mengatur tekanan darah. Namun, jika tekanan darah sudah terkendali melalui perubahan gaya hidup, penurunan dosis obat atau konsumsinya dapat dihentikan. Perhatikan selalu dosis obat yang diberikan dan efek samping yang mungkin terjadi.
Baca juga : Dokter Anak Bekasi Terbaik
Selain konsumsi obat-obatan, pengobatan hipertensi juga bisa dilakukan melalui terapi relaksasi, misalnya terapi mdeitasi atau olahraga olah tubuh seperti yoga. Namun, pengobatan hipertensi tidak akan berjalan lancar jika tidak disertai dengan perubahan gaya hidup. Contohnya seperti menjalani pola makan dan hidup sehat serta olahraga teratur.
Post A Comment:
0 comments: